Kabupaten/Kota

Dorong Ekonomi Desa, DPRD Apresiasi Percepatan Operasional Koperasi Merah Putih di Barito Utara

Ap
Dorong Ekonomi Desa, DPRD Apresiasi Percepatan Operasional Koperasi Merah Putih di Barito Utara
Anggota DPRD Barito Utara, Patih Herman AB

Hai Kalteng – Muara Teweh – Rapat Koordinasi Percepatan Operasionalisasi Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih Barito Utara Tahun 2025 yang digelar di Aula SMPN 1 Muara Teweh, Kamis (27/11/2025), mendapat perhatian positif dari legislatif.

Anggota DPRD Barito Utara, Patih Herman AB, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah daerah dalam memperkuat operasional koperasi sebagai bagian dari penguatan ekonomi kerakyatan di tingkat desa dan kelurahan.

(Baca Juga : Apel di Disbudparpora, DPRD: ASN Wajib Tingkatkan Kinerja demi Kemajuan Daerah)

Patih Herman menilai komitmen yang disampaikan Bupati Barito Utara, H. Shalahuddin, melalui Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik, Drs. H. Ardian, merupakan strategi tepat untuk mempercepat kemandirian ekonomi masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam mempercepat operasional Koperasi Merah Putih. Program ini bukan hanya penugasan nasional, tetapi kebutuhan nyata masyarakat desa untuk menggerakkan ekonomi lokal,” ujar Patih Herman AB, Kamis di Muara Teweh.

Ia menyoroti bahwa dari total 96 Kopdeskel Merah Putih di Barito Utara, baru 6 yang telah berjalan optimal. Kondisi tersebut dinilainya sebagai pengingat bahwa percepatan program harus dilakukan lebih serius dan terstruktur.

“Data itu menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah. Semua pihak, baik pemerintah desa, pengurus koperasi, hingga pendamping lapangan, harus benar-benar bergerak cepat. Jangan sampai program strategis ini hanya berjalan di atas kertas,” tegasnya.

Patih Herman juga mendukung pengembangan koperasi melalui gerai usaha seperti perkantoran, sembako, apotek, klinik, simpan pinjam, logistik, dan unit usaha produktif lainnya. Menurutnya, langkah tersebut sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat serta potensi ekonomi daerah.

“Jika koperasi mampu menghadirkan layanan nyata seperti sembako, klinik, atau unit simpan pinjam, maka dampaknya langsung dirasakan masyarakat. Ini bisa menekan inflasi, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan warga,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya penguatan kapasitas pengelola koperasi serta pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. Menurutnya, banyak koperasi tidak berkembang bukan karena minimnya potensi usaha, tetapi akibat lemahnya manajemen internal dan kurangnya pendampingan.